Maret untukku

 setelah Januari ku habis, februari ku pergi

dan sekarang Maret pun berjalan mengalir seperti halnya si penjelajah waktu.

Cepat dan ternyata telah berlalu, kisahku dan kisahmu sudah usai pergi ditelan sang waktu yang jahat. Berlalu begitu saja padahal aku belum siap berhenti

aku masih ingin berjalan, masih ingin memegang tangannya dan mengusap air matanya

lalu sekarang aku terjatuh

lalu sekarang aku terpuruk

melihat serpihan-serpihan tanggal yang belum selesai kulewati bersamamu, melihatmu yang berjalan mundur tanpa melihat kebelakang lagi

disitu ada aku.

aku yang sulit melupakan

aku yang sulit merelakan

aku yang saat itu masih menunggumu kembali lagi lalu berkata " mari kita lanjutkan kisah yang belum selesai ini" itu hanya halusinasiku, aku yang sekarang lebih senang mengenang, suka menertawakan diri sendiri saat aku sudah mulai pandai melupakan.

Ternyata Maret itu masih ada dan akan selalu berulang setiap tahunya, ternyata hari itu masih terus berjalan, ternyata hati sudah menemukan titik nyaman. Aku diam sajalah rayuku sudah tidak pantas lagi untuknya, perhatianku sudah tidak layak lagi kuberikan untuk dia.

dia sudah bahagia

dia sudah ada yang merayu

sedang aku masih berjuang demi mimpiku, tempat berlari saat Maret untukku sudah selesai






Komentar

Postingan Populer