saya sedang bertumbuh

 pada bab terakhir bab patah hati akhirnya saya benar-benar mengerti,

perihal jatuh tanpa sebab sampai berjuang tanpa semangat, peluhnya perlahan mengering airmatanya sudah lelah mengalir sendirian.

dijumpai banyak angan-angan yang akhirnya

harus direlakan satu-persatu kepergiannya

sampai benar-benar mengerti bahagia bukan hanya soal bersama,

saya ini susah payah merebut lagi diriku yang dibawa angin

tapi tetap saja harus mendarat pada tumpukan luka karya manusia bumi,

sehilang itu saya pernah....

kepergian dari berbagai macam cara sudah saya lewati semuanya, sampai kadang perih pun dirasa tawar, semati rasa itu saya pernah...

sekarang apa adanya saja harapannya dikurangi,

karena sejatinya manusia tidak layak dijadikannya tempat menaruh harap.

kata Banda Naira " yang patah akan tumbuh dan yang hilang akan berganti"

saya sedang menikmati fase bertumbuh dan berganti, setelah patahnya benar-benar mematikan lalu hilangnya benar-benar tanpa sisa.

saya seperti gelas kosong disudut meja yang hanya tinggal menunggu pecahnya saja,

padahal saya ini dinanti kehadiran nya, tapi dengan lancang kamunya pergi dan aku jatuh berserakan,

ay tolong pergi yang jauh jangan kembali apalagi memberi sapaan selamat pagi,

aku sudah lelah perihal itu, puluhan selamat pagi hanya akan berakhir selamat tinggal.

puluhan selamat tidur sekarang sudah berganti dengan terimakasih tanpa sampai jumpa kembali.

saya sedang bertumbuh, memulihkan raga-raga lemah yang pernah ditikam dengan patah hati yang terlalu hebat, semoga lekas pulih...

saya rindu diri saya yang dulu, jauh sebelum mengenalmu

mungkin hadirmu adalah sebuah ketidak sengajaan, tapi lukanya tidak main-main

saya sedang berganti menjadi saya yang lebih kuat lagi untuk berdiri

walau kenyataan nya sekarang masih berjalan sambil merangkak

semoga aja karma tidak berlaku di kamu,

saya hanya takut kamu tidak kuat menjadi saya yang dulu.

yang mungkin hadirnya tidak pernah dihargai,

yang mungkin rasaku tidak bisa kamu maknai.

itu saya dulu bukan memaksa kamu untuk membalas rasaku,

itu saya dulu hanya ingin kamu mengerti,

dan memberi tahu bagaimana beruntung nya kamu pernah aku perjuangkan.

tapi kamu terlambat, kamu benar-benar terlambat....

siklus kehidupan memang seperti itu ay, kalau kamu terlambat kamu akan ditinggal

jadikan saya untuk pelajaran kamu kedepannya ya

kalau kamu sudah tau dicintai dengan penuh oleh seseorang, hargai ya, sedikit saja.

aku hanya takut kamu menjadi tidak berharga kalau kamu tidak menghargai orang lain.

terakhir dari saya, jangan pernah mengetuk pintu rumah orang kalau kamu tidak mau dijadikan tamu....







Komentar

  1. kangen tulisan mas Evin. kenapa sekarang jarang sekali nulis lagi mas?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer