dari aku yang memilih pergi

 terlalu banyak angan-angan yang akhirnya harus di turunkan perlahan 

salahsatunya tentang kita, cerita kita harus dihentikan pelan-pelan. memaksa diri untuk menyudahi semua yang sudah-sudah, memberi arti bahwa perjalanan kita harus dilanjutkan dengan sendiri-sendiri, kamu pulang kearah manapun yang mau kamu tuju dan aku lurus kedepan tanpa sering-sering blagi melihat kebelakang 

kita akan kembali asing seperti waktu yang sudah ditetapkan, dan jika nanti didepan kita bertemu lagi kuharap luka darimu sudah benar-benar sembuh, agar aku punya alasan untuk tidak lagi membencimu, seperti kataku dulu mau sebaik apapun aku kalau sudah tidak dihargai lagi maafkan kalau aku berubah tidak sebaik itu, bukan salahku jika akhirnya aku memilih pergi, tapi kesempatan dan waktu yang menuntun kita untuk sama-sama usai...

tidak akan banyak lagi yang kupinta dan tidak ada harapan lagi yg akan kuberikan cukup biarkan aku pergi menenangkan diri sendiri dan berdialog rintih tentang semua ini ...

salam untuk kamu yang pernah menjadi sosok favorit dalam sejarah kehidupanku, meski kamu hadir di bab paling menyedihkan kurasa akan baik-baik saja selagi kita sama-sama memaknai bahwa untuk merasakan bahagia yang paling besar kita harus merasakan kehilangan yang paling sabar...

pergilah tidak ada yg bisa diharapkan lagi dari kita, semoga hari-harimu akan selalu baik dan semua mimpimu berjalan sesuai dengan semua inginmu, jaga dirimu baik-baik ya karena sudah bukan tugasku lagi menjaga mudengan baik.

sekarang kita sama-sama kembali ke diri sendiri dan mencoba berterimakasih kepada angin yang sudah menitipkan luka sehebat ini...

terimakasih ya dari aku yang memilih pergi.....

Tangerang 8 Februari 2023